10 November 2008

Ukhuwah (Oleh : Allahuyarham Ustadz Rahmat Abdullah)

Alangkah indahnya gagasan, bila ada pendukungnya. Alangkah indahnya pendukung bila dibingkai dengan amal jama`i dan dijiwai persaudaraan. Tentu saja persaudaraan disini tidak dengan arti kronisme, najis yg melahirkan kezaliman yg menimpa semua yg bukan `saudara` atau `kefamilian` yg membuat semua tatanan kacau karena pameo “saya keponakan Bapak” atau “tolong masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan”, dengan konotasi “sogok”, “suap” dan segala derivatnya.

Suara merdu persaudaraan sepatutnya didominasi oleh nuansa bening. Serendah-rendahnya bermuatan “kelapangan hati” dan setinggi-tingginya “itsar” memprioritaskan saudara melebihi diri sendiri. Karena seperti pesan Bapak persaudaraan islam abad XX Assyahid Hasan Al Banna : “saudara yg lurus memandang pada saudaranya lebih utama dari pada dirinya sendiri “...

( Lebih lanjut : http://sangmurobbi.wordpress.com/2008/11/07/ukhuwa h)

2 komentar: